Ternak ayam di Indonesia menjadi bisnis peternakan yang banyak digandrungi masyarakat. Jenis ayam yang umum diternakkan yaitu ayam layer dan ayam broiler. Kedua jenis ayam tersebut sangat berbeda jika dilihat dari produk panen yang dihasilkan. Ayam layer diternakkan dengan tujuan dimanfaatkan telurnya sedangkan ayam broiler diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya. Lalu mana yang lebih menguntungkan?
Pada setiap usaha pasti memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, begitu juga pada ternak ayam. Menurut detik finance, dari segi modal ayam broiler membutuhkan modal yang lebih sedikit dibandingkan ayam layer. Hal ini dikarenakan ayam layer harus dibarengi dengan vaksin selama masa pemeliharaan agar terhindar dari penyakit. Saat masa produksi telur ayam layer peternak dapat setiap hari memanen telur tersebut. Sedangkan pada ayam broiler panen biasanya dilakukan setelah ayam menginjak usia 30-35 hari dengan bobot hidup sekitar 1,5 – 2 kg per ayam. Hanya saja penentuan usia panen ayam broiler memiliki pendapat yang beragam. Peternak juga banyak yang memanen ayam broilernya saat baru berumur 22 hari untuk menenkan biaya operasional. Waktu panen ayam broiler sekiranya disesuaikan dengan kebutuhan dan pasar yang menjadi target bagi para peternak.
Dari segi operasional khususnya pemberian pakan dengan protein tinggi lebih dibutuhkan bagi ayam broiler. Tetapi karena periode pemeliharaan ayam broiler jauh lebih singkat dibandingkan ayam layer maka jumlah pakan yang harus disediakan untuk ternak ayam layer menjadi lebih membengkak daripada yang diperlukan bagi ayam broiler. Pemilihan peralatan yang nantinya digunakan saat beternak juga akan sangat mempengaruhi perbedaan modal dalam peralatan operasional. Supplier peralatan ternak ayam menyediakan pilihan yang beragam mulai dari peralatan ternak manual dan otomatis. Jika memiliki anggaran modal yang mencukupi untuk pembelian peralatan otomatis maka sebaiknya pilihlah peralatan tersebut karena akan berpengaruh pada keuntungan saat panen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lalu lebih untung mana? Dalam setahun jika Anda memilih ternak ayam broiler Anda dapat panen hingga 6 kali karena pada ayam broiler setelah masa panen ada masa pembersihan dan istirahat kandang. Untuk pemasaran hasil panennya sendiri pada ternak ayam broiler peternak dapat bermitra sehingga dapat dengan mudah mendapatkan pasar. Sedangkan pada ayam layer peternak cenderung melakukan pemasaran hasil panen secara mandiri sehingga anggaran biaya pakan ditanggung sendiri oleh peternak. Tetapi harga daging ayam yang lebih fluktuatif dan rentannya kematian karena terserang penyakit terkadang menjadikan peternak lebih memilih beternak ayam layer dan kerja lebih keras untuk memasarkan telur hasil panenannya tersebut.
Penilaian mengenai apakah lebih untung beternak ayam broiler atau layer memiliki banyak ketergantungan pada segala pilihan yang dibuat oleh peternak. Artikel ini hanya menyampaikan faktor-faktor pembeda dalam beberapa hal saja sehingga dibutuhkan kebijaksanaan pembaca khususnya peternak untuk menilai semuanya. Tapi pada ujungnya baik Anda akan memilih beternak broiler ataupun layer keduanya akan membawa keuntungan bagi Anda jika dalam penerapannya sudah menjalankan kaidah peternakan yang sesuai dan memahami tingkat kebutuhan pasar yang tersedia sehingga harga ayam ataupun telur yang Anda jual tidak turun di pasaran.